Selasa, 09 April 2013

10 Tips Membuat Film Pendek

Anda ingin membuat film? - khususnya film pendek. Film pendek dapat berupa liputan, teaser, atau spot iklan berdurasi 30 detik. Dengan mudahnya menemukan alat pembuat film (kamera, misalnya - dan bahkan dapat menggunakan ponsel), maka anda pun bisa menjadi seorang profesional memproduksi sebuah karya film. Apalagi sekarang sudah begitu banyaknya media tayang yang dapat anda gunakan untuk memutar film anda. Sebut saja televisi lokal yang sudah ada di setiap kota, atau social server seperti youtube. Daripada bikin film yang kaga-kaga, mending bikin film serius sekalian....

Artikel ini mencoba memberi masukan beberapa langkah dalam membuat film pendek, dan khususnya bagi para pemula seperti pehobi film, mahasiswa dan lain-lain. Tujuannya jelas agar pembuatan film anda lebih efektif, efisien dan berkualitas tayang. Meskipun begitu, ini merupakan saran-saran saja berdasarkan pengalaman. Uraian dalam artikel ini bukanlah bersifat mutlak. Dapat dikembangkan berdasarkan pengalaman dan keahlian masing-masing. Satu guru satu ilmu silahkan berbagi. Tambahkan dan lengkapi artikel ini dengan pendapat dan masukan anda pada kolom komentar.

Ada 10 Tips yang perlu anda simak saat ingin membuat film pendek:

  1. Apakah film Anda layak ditonton. Sebelum semuanya dimulai, maka selayaknya kita bertanya: apakah semua orang pasti menonton film yang akan kita buat ?. Jawabnya, No!. Artinya tidak semua orang ‘pasti’ akan menonton film kita. Sebelum menulis skenarionya, mari tanyakan kepada diri sendiri terlebih dahulu; mengapa orang harus menonton film yang akan kita buat.
  2. Jangan mulai produksi tanpa adanya budget. Film, meskipun sederhana sangat membutuhkan biaya!. Besar biaya memang tidak terbatas, bisa besar bisa kecil. Dengan membuat prakiraan biaya (budget), maka kita akan lebih tahu apa yang harus kita lakukan dengan uang yang dimiliki. Produksi tanpa budget menyebabkan rencana-rencana tidak bisa diprediksi. Apalagi jika uang yang tersedia tidak mencukupi, bisa-bisa film yang sedang dikerjakan tidak selesai-selesai.
  3. Minta persetujuan pihak-pihak yang terlibat. Sebelum shooting dilakukan, ada baiknya meminta persetujuan tertulis dari pihak-pihak yang terlibat didalam film, seperti aktor/aktris, music director, artwork, sponsor, atau siapa saja yang ingin berkontribusi. Bereskan dulu semua ini!. Karena kalau memintanya saat shooting dimulai, maka ‘kemangkiran-kemangkiran’ dari pihak-pihak tersebut akan terasa sulit dimintakan pertanggung jawabannya. Maka, do it Now!.
  4. Buatlah film pendek memang pendek!. Penulis naskah dan/atau sutradara harus bisa memenuhi standar yang menyatakan bahwa sebuah film adalah film pendek. Bertele-tele dalam penyajiannya akan membuat penonton bosan. Jika itu film pendek..maka harus pendek. Meskipun sulit, tapi memang harus begitu. Standar film pendek adalah berdurasi 30 detik, dan maksimal 30 menit!.
  5. Jika memakai aktor yang tidak professional, maka lakukan casting. Tidak lepas kemungkinan film pendek dibintangi oleh aktor/aktris yang tidak professional (amatir). Ini sih wajar-wajar saja. Apalagi mereka (mungkin) tidak dibayar. Tapi untuk memilih karakter-karakter pemain yang sesuai, wajib melakukan pemilihan peran (casting). Jangan memilih orang sembarangan apalagi casting baru akan lakukan beberapa saat menjelang shooting. Berbahaya!.
  6. Tata suara sebaik-baiknya. Tata suara yang buruk pada kebanyakan film pendek (meskipun memiliki konsep cerita menarik) menyebabkan tidak nyaman ditonton. Gunakan perangkat pendukung tata suara seperti boom mike untuk mendapatkan hasil yang baik. Kalau gak punya, beli atau pinjam aja…
  7. Yakin OK saat shooting, jangan mengandalkan post-production. Saat ini semua film kebanyakan dikerjakan dengan kamera digital. Maka tidak sulit untuk memeriksa apakah semua hasil shooting sudah memenuhi sarat atau belum dengan melakukan playback. Periksa semua! frame dialog, tata suara, pencahayaan atau apa saja. Apakah sudah sesuai dengan kualitas yang diinginkan ?. Sangat penting; periksa setelah shooting, bukan pada saat paska produksi.
  8. Hindari pemakaian zoom saat shooting. Kameraman yang baik adalah yang bisa mengurangi zooming. Kecuali bisa dilakukan dengan sebaik mungkin. Mendapatkan gambar lebih dekat ke objek sangat baik menggunakan dolly, camera glider, atau lakukan cut and shoot!.
  9. Hindari pemakaian efek yang tidak perlu. Sebuah film pendek banyak mengandalkan efek-efek seperti; memulai film dengan alarm hitungan mundur (ringing alarm clock), transisi yang berlebihan seperti dissolves/wipe, dan credit titles yang panjang. Pikirkan dengan baik, apakah hal-hal ini perlu ditampilkan atau tidak. Pilihan yang sangat bijak jika semua itu tidak terlalu berlebihan.
  10. Hindari shooting malam di luar ruang. Suasana gelap adalah musuh utama kamera (camcorder). Pengambilan gambar diluar ruang pada malam hari sangat membutuhkan cahaya. Apabila tidak menggunakan lighting yang cukup maka hasilnya akan jelek sekali. Meskipun dapat melakukan color correction pada saat editing, tapi sudah pasti dapat menyebabkan noise dan kualitas gambar menjadi drop. Paling baik adalah merubah skenario menjadi suasana siang hari. Tidak akan mengganggu cerita toh?.
Setelah anda menguasai tips di atas, maka cobalah mencari ide cerita. Berkumpul bersama teman bisa membuat ide cerita semakin berkembang. Saya yakin banyak yang ingin menjadi bintang di film anda. Selain mereka mudah diarahkan, tentu pula gratis tanpa tuntutan honor. Selanjutnya, bagaimana mengedit film anda: nantikan artikel berikutnya. [ed]

0 komentar:

Posting Komentar