Kamis, 15 Desember 2011

Hati-Hati Fungsi Hati Anda

Fungsi hati adalah sesuatu yang vital di dalam tubuh manusia. Pemeriksaan fungsi hati merupakan pemeriksaan darah yang dilakukan untuk mengetahui kondisi hati dan sistem empedu secara umum.

Fungsi hati dapat dilihat melalui konsentrasi enzim atau protein tertentu dalam darah. Nilai yang lebih tinggi atau lebih rendah dari normal dapat mengindikasikan adanya gangguan pada hati.

Beberapa pemeriksaan fungsi hati:

ENZIM TRANSAMINASE

- Alanine transaminase (ALT) / Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT)
- Apartate Transaminase (AST) / Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT)
SGPT dan SGOT adalah enzim yang dihasilkan oleh hati. Hati menggunakan enzim ini untuk metabolism asam amino dan untuk membuat protein. Jika terjadi kerusakan hati maka SGPT dan SGOT akan dilepaskan kedalam aliran darah sehingga konsentrasinya di dalam darah akan meningkat.

Peningkatan serum transaminase seringkali dilaporkan dalam bentuk berapa kali peningkatannya dari batas normal (BAN).

Rasio SGPT/SGOT seringkali berguna untuk membedakan penyebab kerusakan hati:

Rasio >2, menunjukkan kerusakan hati yang disebabkan oleh konsumsi alcohol berlebihan (alcoholic hepatitis).

Rasio <1, umumnya terjadi pada kebanyakan penyakit hati termasuk viral hepatitis (karena infeksi virus).

Konsentrasi serum transaminase yang normal tidak selalu menunjukkan adanya kesembuhan dari infeksi hepatitis B atau C. Oleh karena itu selain pemeriksaan serum transaminase, pemeriksaan serologi (misalnya Anti-HBs, HBsAg, Anti-HCV, dll) maupun molekural (HBVDNA, HCV RNA) pada infeksi hepatitis B atau C penting dilakukan untuk memantau perkembangan penyakit.

Alkaline phosphatase (ALP)

ALP merupakan enzin yang ditemukan pada hati, usus, ginjal, tulang dan plasenta. Peningkatan ALP dalam darah pada umumnya dapat terjadi karena penyakit pada tulang dan hati. Pada hati, peningkatan ALP pada umumnya terjadi karena adanya sumbatan saluran empedu yang bisa disebabkan karena tumor, batu atau abses (peradangan atau pembengkakan disertai nanah). Peningkatan ALP mengindikasikan gangguan pada hati jika konsentrasi GGT dalam darah juga meningkat.

Gamma-glutamyltransferase (GGT)

GGT ditemukan dal sel hati dan juga saluran empedu. Peningkatan GGT dalam darah mengindikasikan kerusakan hati atau saluran empedu. Pemeriksaan GGT biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan ALP untuk memastikan bahwa peningkatan ALP terjadi karena gangguan pada hati atau saluran empedu dan bukan berasal dari tulang. Kolestasis (sumbatan pada saluran empedu) dapat menyebabkan peningkatan ALP dan GGT.

Albumin dan total protein

Konsentrasi albumin (protein yang dihasilkan oleh hati) dan protein total menunjukkan seberapa baik hati anda dapat memproduksi protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Konsentrasi yang lebih rendah dari normal mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati.

Prothombin time (PT)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui waktu pembekuan darah. Peningkatan waktu pembekuan darah menunjukkan adanya kerusakan hati karena adanya gangguan pembentukan faktor pembekuan darah oleh hati.
Peningkatan PT sampai >15 detik atau > 4 detik diatas batas anjuran pada hepatitis akibat virus atau alcohol menunjukkan adanya kerusakan hati yang parah.
Pemeriksaan albumin dan waktu protrobin dilakukan untuk mengukur kemampuan hati dalam memproduksi protein.

Bilirubin merupakan komponen hasil pemecahan sel darah merah yang sudah tua. Secara normal, bilirubin akan dimetabolisme lalu dikeluarkan melalui feses dan urin. Jika terjadi kerusakan pada hati, bilirubin dapat masuk ke dalam peredaran darah. Peningkatan bilirubin dalam darah dapat menyebabkan jaundice (warna mata dan kulit menjadi kuning), urin berwarna lebih gelap, atau feses berwarna lebih terang.

Bilirubin hasil pemecahan sel darah merah dinamakan bilirubin indirek. Di dalam hati bilirubin indirek akan diubah menjadi bilirubin direk. Pada kondisi sehat bilirubin direk hampir tidak ada dalam serum karena proses pembuangan yang cepat.
Bilirubin indirek = bilirubin total – bilirubin direk

Melalui hasil pemeriksaan bilirubin direk dan bilirubin total dapat diperkirakan “lokasi” terjadinya masalah untuk membantu proses diagnosis.

Peningkatan bilirubin indirek dapat disebabkan:
- Meningkatnya hemolisis (pemecahan sel darah merah)
- Hematoma (penggumpalan darah di organ atau jaringan akibat pecahnya pembuluh darah)
- Gangguan pada sel hati seperti gangguan metabolism bilirubinoleh hati (Sindrom Gilbert)
Berbeda dengan bilirubin indirek, bilirubin direk seringkali meningkat akibat:
- Gangguan / kerusakan pada sel hati; alcohol , infeksi hepatitis, reaksi obat, penyakit autoimun
- Batu empedu
- Infeksi saluran empedu
- Peradangan pancreas
- Keganasan

Pemeriksaan bilirubin saja tidak dapat digunakan untuk menetapkan diagnosis sehingga diperlukan pemeriksaan lain sesuai anjuran dokter. Selain itu, beberapa jenis obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan fungsi hati.
Hasil pemeriksaan fungsi hati yang tidak normal mengindikasikan adanya gangguan pada hati atau sistem empedu tapi tidak menunjukkan penyebab gangguan tersebut.

Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, pemeriksaan tambahan yang bersifat spesifik harus dilakukan. Konsultasi dengan dokter anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

1 komentar: