Air Terjun Lembah Anai, Sumatera Barat

Sekitar satu jam perjalanan dari Padang anda akan sampai di Lembah Anai. Salah satu dari pesona alami yang terkenal dan menjadi maskot pariwisata di Sumatera Barat adalah Air Terjun Lembah Anai.

Golden Sunrise di Puncak Dieng

Sunrise atau matahari terbit punya pesona tersendiri. Tapi pernahkah Anda menikmati sunrise di Puncak Dieng. Pesonanya akan lain dibanding tempat-tempat lain yang pernah Anda kunjungi.

Pesona Telaga Warna

Saat Anda berwisata ke Jawa Tengah, jangan lupa sempatkan mengunjungi Telaga Warna. Hanya sekitar 1 jam dari kota Wonosobo Anda akan sampai di lokasi ini.

Stadion Sepak Bola Unik

Gilanya masyarakat Norwegia dengan sepakbola menginspirasi pemerintah setempat membangun stadion di tengah laut.

Pantai Balekambang di Malang Selatan

Balekambang adalah kawasan pantai di selatan Malang. Letaknya sekitar 56 km dari kota Malang atau dengan durasi tempuh sekitar 2,5 jam. Baca selanjutnya...

Kingdom Tower Jeddah, Tertinggi di Dunia

Salah satu supremasi Asia, Kingdom Tower Jeddah yang sebelumnya dikenal sebagai Menara Mile-High menjadi menara super tinggi dunia dengan ketinggian mencapai 1.000 meter ( 1 Km) dari rencana semula 1,6 km (1 Mil).

Foreplay Technique and Tips

Berbeda dengan pria, pada wanita efek foreplay adalah sampai ia benar-benar 'basah'. Pada beberapa wanita tidak mudah mendapatkan 'basah' (wet).

18 Ucapan Sakti Menghadapi Pria

Keinginan pria dan wanita adalah sama. Artikel ini menyajikan teknik relation yang dapat digunakan wanita menghadapi pria.

Indahnya Pantai Carocok Painan, Sumatera Barat

Sekitar 77 km dari kota Padang ke arah Selatan, temukan keindahan Pantai Carocok di kota Painan. Pasir pantainya yang putih tak kalah dengan Lombok.

Jumat, 29 Mei 2015

One Day Trip Wisata Cirebon

Bingung bikin acara di akhir pekan ?. Yuk, coba main-main ke Cirebon. Aha, butuh biaya mahal lah bang!. Aku ingin yang biaya murah saja, adakah?. Hmm..ada!!!. Yuk, ke Cirebon dengan biaya murah. Cukup satu hari alias one day trip. Paling tidak sehari kamu bisa mengunjungi 2 atau 3 tempat terhormat alias tersohor dalam kunjungan wisata di kota udang ini. Caranya ?.

Caranya mudah. Kamu tinggal tentukan mau pergi sendiri atau dalam grup. kalau kamu pergi sendirian tentunya lebih bebas memilih waktu dan moda angkutan. Tapi kalau berangkat dengan teman-teman, apalagi lebih dari 3 orang maka kamu perlu menentukan moda angkutan selama di kota tujuan agar dapat selalu bersama. Misalnya kamu pergi sendirian, ya sudah, cukup gunakan ojeg untuk transportasi kemana-mana. Kalau bersama grup, kamu bisa gunakan angkot carteran, atau mungkin lebih banyak lagi bisa menyewa bus. Lebih hemat...

Saya akan mencoba membuat prakiraan jika kamu pergi sendiri dengan titik keberangkatan kota Jakarta. Cuma dengan sekitar Rp. 500.000,- kamu bisa mulai bergerak. Perincian biayanya terdiri dari tiket kereta api pulang-pergi sekitar Rp. 300.000,- (menggunakan KA Ekspres), sisanya Rp. 200.000,- bisa kamu alokasikan untuk transportasi dan makan siang. jika kamu pergi bersama grup, biayanya dapat kamu bagi-bagi (share). Bahkan bisa lebih murah lagi.

Start 1: Tentukan Keberangkatan
Saya merekomendasikan menggunakan kereta api ekspres dari stasiun Gambir Jakarta. Cirebon Ekspres adalah kereta api cepat yang bisa kamu pilih. Mengapa, karena kamu harus mengatur waktu wisata dengan efisien. Jika kamu dari Jakarta, Cirebon Ekspres berangkat pada pukul 06.20 pagi. Waktu tempuh ke Cirebon diperkirakan sekitar 3 jam. Pulangnya kamu bisa menggunakan KA Purwojaya. Berangkat dari Cirebon pukul 18.15. Jika kamu berangkat dari kota lain (selain Jakarta), maka sesuaikan moda transportasi yang kamu inginkan. Misalnya kamu berasal dari wilayah Pulau Jawa, kamu dapat langsung menuju Cirebon. Jika harus transit maka pilihannya adalah via Jakarta atau Bandung. Bagi kamu yang berasal dari luar Jawa, maka pesawat adalah salah satu alternatif tercepat. Karena kota Cirebon belum memiliki bandara pesawat komersil berbadan besar, Jakarta atau Bandung adalah kota singgah pilihan. Saya belum bisa menjamin one day trip bagi kamu yang berasal dari luar Jawa, Bandung dan DKI. Kalau pun kamu ingin menginap maka banyak kok hotel-hotel low-cost di Cirebon.  

Start 2: Tiba di Kota Cirebon
Kalau keberangkatan KA tepat waktu, maka sekitar pukul 9 pagi kamu sudah sampai di Kota Cirebon. Yes, gak usah kalap saat menginjakkan kaki di stasiun tujuan. Kamu tawar saja ojeg untuk mengantarkan kamu ke objek kunjungan. Jika lebih dari 3 orang bisa menggunakan angkot. Maksimum sekali tarikan ojeg sekitar Rp. 10 ribuan, dan kamu butuh 3 spot kunjungan. Kemana saja..?

Start 3: Kunjungan Wisata
Dalam satu hari wisata di Cirebon kamu cukup mengunjungi 5 spot. Wah, banyak juga ya?. Ya! dengan syarat kamu harus ketat menggunakan waktu. Tiga kunjungan wisata, satu kunjungan kuliner, dan satu kunjungan oleh-oleh. Jika harus membeli oleh-oleh maka ada biaya tambahan tergantung kamu mau membeli apa.

Spot kunjungan adalah: Taman Sari Gua Sunyaragi, Kraton Kesepuhan, Rumah Kerang Multidimensi, Empal Gentong H. Apud, dan Toserba oleh-oleh "Daud".

Jika masing-masing satu spot kunjungan bisa efisien dengan maksimal waktu kunjungan satu jam maka kamu akan lebih leluasa dalam menentukan ending kunjungan agar tepat waktu tiba di stasiun kepulangan.

Taman Sari Gua Sunyaragi (60 menit), adalah taman dengan gua buatan yang biasa menjadi objek kunjungan di kota Cirebon. Meskipun gua disini bukan alami namun dapat kamu jadikan sebagai latar foto. Lupa bawa kamera? Tenang, manfaatkan si 'mat kodak' yang ada disini.
Keraton Kesepuhan (90 menit), adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon. Setiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo didalamnya.
Rumah Kerang Multidimensi (60 menit), adalah galery kerajinan terbuat dari kulit kerang. Berbagai perkakas seperti kap lampu, mebeler, dll sangat indah dipadu dengan karya seni 'shell craft'. Kamu bisa membeli jika ada yang cocok di hati.
Empal Gentong H. Apud (90 menit), adalah salah satu pilihan terbaik untuk menikmati makan siang panganan khas Cirebon, Empal Gentong. Makanan ini mirip soto dengan daging sapi empuk yang sudah diolah menjadi ciri khas kota Cirebon. Selain empal gentong, beberapa masakan khas kota Cirebon tersedia disini.

Toserba Oleh-Oleh "Daud" (60 menit), adalah tempat kamu untuk berbelanja oleh-oleh khas Cirebon seperti keripik, empal, panganan udang, atau souvenir dan batik. Toserba ini bukanlah satu-satunya menjadi pilihan. Ada beberapa toserba atau tempat belanja lain. Namun karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari stasiun KA untuk kepulangan maka tempat ini menjadi rekomendasi saya.

Stasiun Kereta Api Kota Cirebon di Sore Hari (Photo by: Eddy Pasaribu)
Ending: Yuk, Kita Pulang
Setelah puas berpanas-panas ria dalam kunjungan wisata dan kuliner sehari di kota ini, tibalah kamu untuk pulang. Usahakan agar kamu tiba di stasiun KA 30 menit sebelum keberangkatan. Semoga keberangkatan KA tidak terlambat sehingga tiba di Jakarta tidak terlalu malam.

Masih banyak spot wisata di Kota Cirebon yang mungkin bisa kamu kunjungi di lain waktu. Penjelasan di atas adalah salah satu alternatif saja. Dalam wisata sehari tentunya kamu tidak perlu membawa bekal yang banyak. Cukup tas tentengan seadanya dan...tentunya kamera foto untuk mengabadikan kunjungan. Oh ya, Kota Cirebon terkenal memiliki suhu yang tinggi, maka ada baiknya kamu membawa satu t-shirt pengganti untuk dipakai saat kepulangan. Enjoy!. [ep]

Jangan lupa isi komentar kamu yaa....
Penulis: Eddy Pasaribu 

Kamis, 28 Mei 2015

Review Film: The Age of Adaline (2015)

Suatu ketika usia Anda berhenti dari penuaan. Anda tidak akan pernah tua selama 107 tahun. Fisik Anda akan selamanya berada pada saat berusia 22 tahun. Anda menginginkannya seperti itu...?

Adaline Marie Bowman lahir pada tanggal 1 Januari 1908 di RS Anak di San Francisco. Dia adalah anak semata wayang Faye dan Milton Bowman. Pada 16 Juni 1929 saat Adaline Bowman dan ibunya berada di pinggir sungai menyaksikan bentangan Jembatan Golden Gate yang akan selesai dibangun dalam 3 tahun lagi, muncullah seorang insinyur muda yang membuat Adaline kagum. 87 hari kemudian Adaline menikah dengan sang insinyur Clerence James Prescott di Katedral Old St. Mary San Francisco. 3 tahun setelah pernikahan itu, Adaline melahirkan seorang anak perempuan yang sehat. Mereka memberi nama anaknya Flemming, nama yang serupa dengan sang nenek Adaline.

Pada 17 Pebruari 1937, 8 orang pekerja dan 2 orang insinyur tewas saat sebuah rangka jembatan jatuh dan menimpa jaring pengaman ketika membangun Jembatan Golden Gate. Diantara korban tewas adalah suami Adaline. 10 bulan sejak kematian suaminya, Adaline berkendara hendak menuju penginapan pantai milik orangtuanya. Disana Flemming yang berusia lima tahun sudah menantinya. Tapi sesuatu yang aneh terjadi. Sesuatu yang ajaib. Salju turun di wilayah Sonoma California. Karena jalanan licin, kendaraan Adaline terselip dan jatuh ke air yang dingin dan hampir beku. Menyebabkan tubuh Adaline mengalami hipoksia (kebekuan) dan menyebabkan jantungnya berhenti berdetak. Dalam dua menit suhu tubuh Adaline Bowman turun hingga 30 derajat celcius. Pada pukul 20:55 sebuah kilat petir menyambar mobilnya yang hampir tenggelam. Kilat tersebut bermuatan 500 juta volt listrik dan menghasilkan 60.000 ampere arus listrik.

Muatan sengatan kilatan petir tersebut menghidupkan kembali jantung Adaline. Ajaib! Adaline Bowman dapat keluar dari kebekuannya dan bisa membuatnya bernafas kembali setelah dua menit. Berdasarkan prinsip Von Lehman mengenai elektron di DNA yang akan ditemukan pada tahun 2035, tubuh Adaline Bowman untuk seterusnya kebal dari kerusakan akibat perkembangan jaman. Dia tidak akan pernah tua...

The Age of Adaline berkisah tentang Adaline Bowman (Blake Lively). Tubuhnya tidak pernah tua hingga abad ke 20. Akankah Adaline menikmati kondisinya ? No, I don't! kata Adaline kepada anaknya Flemming yang saat ini sudah terlihat lebih tua dari ibunya sendiri. Bahkan, ibu dan anak ini pun menetapkan komitmen bahwa Adaline adalah cucu Flemming saat ada orang bertanya tentang siapa mereka.

Dalam perjalanan hidupnya Adaline selalu menyembunyikan tentang jati dirinya. Itulah sebabnya dia selalu berpindah kota agar tidak terlalu dikenal orang. Hingga suatu ketika Adaline tidak bisa menolak pernyataan cinta Ellis (Michiel Huisman), seorang pemuda yang selalu mengejarnya. Mereka terlibat asmara. Meskipun Adaline sadar bahwa usia mereka sangat jauh berbeda. Hanya secara fisik Ellis melihat Adaline masih segar dan muda. Dimata Ellis, Adaline adalah wanita idamannya. Selain cantik, Adaline pun sangat pintar; khususnya pengetahuan tentang hal-hal lampau.

Saya sudah bercerita tentang kamu kepada orangtuaku, dan mereka mengundangmu ke acara 40 tahun pernikahan mereka, kata Ellis. Dengan undangan itu membuat Adaline sedikit ragu untuk hadir. Tapi karena keseriusan Ellis mengajaknya maka Adaline pun bersedia hadir. Berkendara mobil mereka berdua menuju kota dimana orangtua Ellis menetap.

Sungguh terkejut bukan kepalang. Saat bertemu William (Harrison Ford) ayah Ellis, Adaline terlihat gugup. Begitu pula William. "Kau adalah Adaline Bowman!" kata William dengan kagetnya. Adaline mengelak. Dia hanya mengaku bahwa Adaline Bowman adalah ibunya.

Siapakah William ?. Mengapa dia begitu menyelidik tentang Adaline ?. Apa hubungan William dan Adaline Bowman ?.

Film ini sangat menakjubkan untuk ditonton. Kehandalan Harrison Ford dalam berakting tidak perlu diragukan lagi. Sutradara dan penulis skenario begitu mulusnya mengalirkan cerita. Haru biru cinta masa lalu akan Anda rasakan ketika akhirnya Adeline mengakui jati dirinya kepada William. Lalu bagaimanakah kelanjutan hubungan asmara Adaline dengan Ellis, akankah berlanjut ?. Tonton aja dehhh.... :)


Detail Film The Age of Adaline, tonton disini
  • Genre : Drama, Romance
  • Sutradara : Lee Toland Krieger
  • Produser : Gary Lucchesi, Tom Rosenberg, Sidney Kimmel
  • Produksi: Entertainment One
  • Penulis Naskah: J. Mills Goodloe, Salvador Paskowitz, Allison Burnet
  • Durasi: 125 menit
  • April 2015
  • Pemain: Blake Lively Harrison Ford, Ellen Burstyn, Michiel Huisman, Kathy Baker, Amanda Crew dan Peter J. Grey
Penulis: Eddy Pasaribu

Rabu, 27 Mei 2015

Review: Fifty Shades of Grey

Pernahkah Anda membayangkan jika mencintai seorang pria dengan kelakuan seks menyimpang ?. Demi cinta dan gelora asmara Anda harus rela merasakan kesakitan, pedih, dan ketidak-jelasan hubungan?. Itulah yang dirasakan Anastasia Steele (Dakota Johnson) dalam film Fifty Shades of Grey besutan Sam Taylor Johnson, rilis Pebruari 2015 lalu.

Film drama percintaan dari olah novel karangan penulis Inggris E.L James ini berlatar tentang kisah petualangan seks 'aneh' seorang pebisnis muda Christian Grey (Jamie Dornan). Kehidupan masa lalunya yang terlahir dari seorang wanita pelacur membuat Christian masuk kedalam kehidupan aneh dalam bercinta. Dia sangat menikmati saat memperlakukan pasangannya dengan aneka kekasaran bercinta.

Novel best seller Fifty Shades of Grey sudah sangat terkenal. Di AS novel ini masuk dalam rating bintang 5 penjualan Amazon. E.L James terkenal sangat pintar memainkan emosi pembaca. Bahkan saat ini penulis sudah menjadikannya trilogi dan semakin dikagumi oleh para pembacanya.

Cerita Fifty Shades of Grey mengambil setting di kota sahdu Seattle. Dalam genre film, Fifty Shades of Grey memang masuk sebagai kategori dewasa (+18) karena banyak scene menampilkan adegan ranjang (dengan perilaku menyimpang cenderung sadistis). Kematangan peran Dakota Johnson dan Jamie Dornan, film berdurasi hampir 120 menit ini layak Anda saksikan. Anda menginginkan sebuah cerita happy ending, hmm... silahkan buktikan sendiri..

Adalah seorang mahasiswi Anastasia Steele. Suatu ketika teman sekamarnya, Kate (Eloise Mumford) sebagai redaktur majalah kampus sedang sakit, sementara deadline atas wawancara eksklusif dengan pebisnis muda, tampan, dingin dan sedikit angkuh, Christian Grey harus segera dilakukan. Kate meminta Ana untuk membantunya mewawancara Christian.

Kate menyertakan Ana dengan daftar pertanyaan dan mengunjungi kantor Christian yang megah, Grey House. Kecantikan Ana, kepolosannya, dan rasa kagumnya terhadap sang narasumber malah membuat Christian terpesona. Ana pun tak bisa membohongi hatinya, yang diam-diam mengagumi ketampanan Christian. Perilaku Christian yang dingin dan sedikit kaku malah membuat Ana semakin tertarik. Ana mengagumi pria itu. Di benak Ana, Christian begitu sensual, berwibawa, lembut, penuh perhatian, walaupun agak otoriter.

Dari pertemuan pertama saat wawancara, tanpa sengaja Christian bertemu Ana saat bekerja sebagai penjaga toko paruh waktu. Chistian memberi kartu nama dan meminta Ana menelponnya. Dari sinilah cerita hubungan mereka terbangun. Ana yang memang mengagumi ketampanan Christian bersedia diajak makan malam bersama.

Selama berhubungan dengan Christian, Ana merasakan sensasi asmara yang menggebu-gebu. Christian sangat lembut saat bermesraan. Sampai akhirnya Ana merelakan keperawanannya direnggut Christian, "are you still virgin?" kata Christian terkejut. Ya, kata Ana. "Saya belum pernah bercinta dengan siapapun!" jawabnya.

Ana menginginkan kelanjutan hubungan yang serius dengan Christian. Namun Christian hanya menginginkan hubungan 'kontrak' sebagai pelampiasan seks. Karena rasa cinta, Ana menerimanya. Kontrak pun dibuat. Beberapa perilaku seks 'aneh' dituangkan di dalam kontrak. Meski akhirnya Christian menyadari yang akan terjadi pada Ana, dan meminta Ana lari darinya, Ana tidak bergeming. "Ada satu hal yang membahayakanmu, dan aku memintamu untuk pergi saja, karena pasti kau tidak akan menyukainya" kata Christian. "Lakukanlah! Aku ingin tahu" balas Ana.

Meski Christian merasa berat melakukannya, tapi sisi gelap gelora seks menyimpang di dalam dirinya membuat Christian melampiaskan nafsunya. Sebelum bercinta Christian meminta Ana pasrah dengan 6 cambukannya. Betapa Ana merasakan sakit yang luar biasa....

Akankah Ana mampu dan dapat meneruskan cintanya pada Christian ?. Hati Christian pun tidak dapat berbohong kalau ternyata dia pun mencintai Ana, dan merasa kasihan kepada Ana atas tindakannya. Disisi lain Ana menginginkan kehidupan cinta yang normal. Tapi dia merasa bahwa itu tidak mungkin....

Detail Film Fifty Shades of Grey
Genre : Drama, Romance
Sutradara : Sam Taylor Johnson
Skenario: E.L James dan Kelly Marcel
Rilis : Pebruari 2015
Pemain:
  • Dakota Johnson, Jamie Dornan, Luke Grimes, Aaron Taylor, Jennifer Ehle, Marcia Gay Harden, Eloise Mumford, Rita Ora, Max Martini

Penulis: Eddy Pasaribu

Jumat, 15 Mei 2015

Review Film The Cobbler 2015: Tukang Sepatu Jomblo Yang Bisa Jadi Orang Lain

Apa yang Anda lakukan jika suatu ketika Anda tanpa sengaja mencoba memakai sepatu orang lain, dan...abrakadabra, saat berkaca - seketika rupa Anda berubah total menjadi pemilik sepatu tersebut. Anda pasti terkejut. Setengah tidak percaya Anda pun mencoba sepatu yang lain, dan..hufff, Anda pun berubah menjadi sosok yang lain pula. Aha, inilah yang disuguhkan The Cobbler!.

Suatu hari saya terkesima dengan digi-poster The Cobbler karena saya melihat pemain utamanya adalah Adam Sandler. Saya suka dengan akting Adam Sandler di beberapa filmnya. Itulah sebabnya saya berusaha mencari sinopsis film ini dan membacanya. Di dalam beberapa sinopsis digambarkan bahwa Max Simkin (Adam Sandler) di dalam film ini adalah seorang pembuat sepatu. Ooopss salah!. Setelah saya menonton film ini, menurut saya Max Simkin hanya tukang reparasi sepatu. Kalau di kampungku disebut tukang sol sepatu. Perlu diketahui pula, film ini bukan bercerita tentang sepak terjang usaha Max Simkin, misalnya bagaimana dia membangun usahanya, atau menjajakan sepatu kesana-kemari. Tapi tentang.....

Tunggu!
Awalnya berkisah tentang kakek buyut Max Simkin di tahun 1903. Tepatnya di musim dingin di kota New York. Suatu malam toko sepatu kakek buyutnya si Max Simkin didatangani seorang gelandangan compang-camping dan lapar. Tidak seorang pun yang perduli dengan si gelandangan, kecuali si kakek buyut. Beliau merasa kasihan karena udara yang dingin menusuk tulang. Maka si kakek memberinya makan dan selimut..., dan menjahit sepatu gelandangan itu karena terlihat sudah rusak. Pagi hari, saat matahari terbit dengan hangatnya, si kakek sudah tidak melihat gelandangan itu lagi di depan tokonya. Dia sudah pergi. Dia hanya meninggalkan sebuah mesin jahit sepatu di depan pintu toko....
Max Simkin (Adam Sandler) tinggal bersama ibunya yang sudah tua Sarah Simkin (Lynn Cohen). Max mewarisi pekerjaan ayahnya sebagai tukang sol sepatu. Ayahnya pergi meninggalkan Max dan ibunya entah kemana. Sejak itulah ibunya sangat merindukan suaminya dan sangat yakin bahwa suatu ketika suaminya akan kembali. Max tahu bahwa sang ibu sangat menanti kehadiran ayahnya. Kadang-kadang ada rasa jengkel kepada ayahnya karena membuat mereka menderita. Rasa sayang Max kepada sang ibu, membuat Max rela jadi jomblo!.

Suatu ketika, disaat banyak pelanggan menggunakan jasa toko sepatunya, mesin jahit kulit sepatu Max rusak!. Hadoh, bagaimana ini ?. Max tahu betapa mahalnya biaya memperbaiki mesin itu apalagi harus membeli yang baru. Hah! ditengah kegalauan dia teringat ada mesin jahit kuno peninggalan leluhurnya di gudang. Tidak ada jalan lain mesin manual inilah yang dapat membantunya. 

Dari sinilah film ini membangun cerita. Hasil jahitan dari mesin jahit kuno membuat Max Simkin terkejut. Semua sepatu yang dijahit dengan mesin leluhurnya itu bisa membuat Max berubah seketika apabila sepatu itu dipakainya. Mesin jahit ajaib, kata Max. Hampir semua sepatu yang dijahit oleh mesin itu dicoba Max. Seketika itu pula Max berubah menjadi sosok pemilik sepatu. Bahkan sepatu wanita, membuat Max menjadi sosok wanita pemilik sepatu itu.

Hingga suatu malam Max teringat ingin membahagiakan ibunya. Dicarinya sepatu sang ayah, lalu dipakainya. Wuzz, seketika rupa Max menjadi rupa sang ayah, Abraham Simkin (Dustin Hoffman). Karena bisa seperti itu, maka Max memberi tahu ibunya yang sedang sakit-sakitan bahwa besok sang ayah akan datang. Max menyamar sebagai sang ayah, dan mengajak ibunya makan malam... (ini reel yang mengharukan!).

Begitulah! Banyak kisah-kisah menarik dipaparkan di dalam The Cobbler. Misalnya, bagaimana Max menyamar jadi penjahat untuk menumpas penjahat dengan memakai sepatu sang penjahat yang kebetulan di-servis di tokonya. Selain itu, ada adegan kocak saat Max membongkar sindikat real estat yang ingin menguasai wilayah sekitar tokonya.

Siapa sebenarnya Jimmy (Steve Buscemi) dan apa hubungannya dengan Abraham Simkin (Dustin Hoffman) ?. Jimmy adalah tukang pangkas di sebelah toko Max Simkin. Mengapa Jimmy begitu perduli dengan Max dan ibunya. Sampai akhirnya Jimmy begitu sedih saat mendengar ibu Max meninggal dunia setelah bertemu sang suami tercinta...?. 

Kesimpulannya: Menurut saya The Cobbler layak tonton. Meskipun di awal reel agak sedikit lambat dan terkesan serius, tapi film ini cukup menghibur. Saya golongkan sebagai genre komedi. Peran Adam Sandler sebagai Max Simkin sedang-sedang saja, karena dari penyuguhan cerita memang banyak pemeran lain sebagai peran pengganti disaat Max memakai sepatu berkarakter orang lain. Maka peran Adam Sandler disini tidak penting-penting banget dikritik sebagai pemain utama.
Saran: simak jalan ceritanya, karena ending-nya agak membuat Anda bingung..


Detail Film The Cobbler :
  • MPAA Rating : R
  • Genre: Komedi, Drama, Fantasi
  • Produksi: Voltage Pictures
  • Distributor: Image Entertainment
  • Sutradara: Thomas McCarthy
  • Produser: Mary Jane Skalski
  • Penulis: Thomas McCarthy, Paul Sado
  • Rilis: 13 Maret 2015
  • Durasi: 99 menit
  • Pemain:
    • Adam Sandler
    • Ellen Barkin
    • Melonie Diaz
    • Dan Stevens
    • Dustin Hoffman
    • Steve Buscemi 
Penulis: @eddypasaribu