Saya tertawa, hahahaha....!!. Pasalnya ada seorang teman menepuk pundak saya seraya berkata; "
bang, gimana sih caranya menulis?."
What?!. Saya terkejut mendengar pertanyaan itu. Lalu dengan sedikit 'teleng' terheran-heran kayak ayam diberi potas, saya pun balik bertanya: "apa ini maksudnya?." Teman tadi menjelaskan, "Enak sekali membaca tulisan abang di blog. Saya juga punya blog. Saya ingin menulis. Tapi pembuka kata saat saya ingin menulis blog kok bikin bingung ya?. Sulit sekali rasanya. Entah apa yang harus saya 'bicarakan' duluan. Apa kata-kata memulainya. Tidak seperti tulisan abang,
kayaknya enteng aja, dibuka dengan enak, mengalir aja.....".
Karena sudah jelas duduk soalnya, saya pun: "Ha Ha Ha Ha Ha...," saya tertawa lagi. Untung gigi palsu saya tidak sampai meloncat dari mulut saya karena 'serunya' terbahak-bahak. Setelah agak tenang, saya pun menatapnya dan mulai berkata sambil menepuk pundaknya,
hai fren!.
Saya sebenarnya bukan penulis. Kaidah tatacara penulisan artikel atau argumentasi maupun
report tidak saya ketahui dengan paparan ilmu menulis. Jadi, kalau ditanya bagaimana caranya menulis, bah..saya pun bingunglah. Karena saya pun tidak menggolongkan tulisan-tulisan saya di blog ini sebagai karya menulis. Lebih cocok cuma 'kicauan' saja. Saya hanya menyampaikan kata-kata 'tentang sesuatu' kepada siapapun yang suka membacanya secara lugas. Bagi saya, orang enak membacanya. Mengerti maksudnya. Mendapat manfaat dari tulisan saya. Itu saja!. Berbagai metode saat membuat tulisan itu saya tidak tahu, atau mungkin memang saya tidak perduli; karena saya memang tidak tahu metode apa yang harus saya pakai untuk menghasilkan suatu tulisan. Betul, saya tulis saja. Mengalir saja. Ya, begitu saja keluar dari otak, ke jari saya untuk diketik, dan...baca lagi berulang-ulang!. Apabila ada sesuatu hal yang janggal dan tidak informatif maka saya lakukan koreksi..
Namun, jika saya ingin menulis, maka saya tentukan dulu tema tulisan saya. Lalu saya memikirkan apa manfaatnya jika hal tersebut saya tulis. Selanjutnya sejauh mana informasi itu menurut saya perlu diketahui orang banyak. Terakhir, kesimpulan dan saran apa yang bisa saya sampaikan atas informasi yang saya tulis itu. Sederhana saja. Poinnya, ya saya tulis saja. Lalu saya baca lagi berulang kali.
Ketika saya ingin menulis tentang sebuah informasi perjalanan wisata, misalnya - saya selalu membuat catatan perjalanan itu dalam
note pad saya (atau catatan kecil di kertas, dan bahkan saya ingat-ingat). Hal ini saya gunakan sebagai data atau fakta lapangan. Misalnya, saat mengunjungi
spot wisata, maka jarak tempuh, nama-nama kota yang saya singgahi, kondisi alam yang saya temui, kultur budaya setempat, berapa biaya (
cost) untuk mencapainya adalah data. Itu akan saya tulis dalam suatu cerita yang mudah dicerna. Begitu pula jika saya akan menulis tentang
'kesehatan'. Terlebih dahulu dapatkan datanya. Setelah itu pahami maknanya, dan tuliskan.
Pada dasarnya semua orang bisa bercerita. Sekarang tinggal anda pindahkan kedalam bentuk tulisan. Banyak orang menyukai tulisan dengan gaya populer; yakni bertutur secara sederhana layaknya orang bercerita. Maka lakukan saja seperti itu. Tidak usah terlalu berpikir ilmiah. Paling penting, apakah tulisan itu bermanfaat bagi orang lain atau diri sendiri.
Berbagai tema dapat anda tentukan. Diantaranya berkaitan dengan perjalanan (wisata, kunjungan dinas, dll), resensi buku (buku populer atau ilmiah), sinopsis film, kuliner (menu atau resep masakan), opini (politik, sosial, budaya, dll), bahkan biografi seorang tokoh. Paling penting, tulislah berdasarkan fakta!.
Kata-kata pembuka di dalam memulai tulisan populer lebih mudah dibanding tulisan bersifat ilmiah. Membuka tulisan dengan kata-kata sederhana akan membuat orang 'penasaran' untuk melanjutkan membacanya. Teknik pembuka tulisan ada berbagai macam. Banyak tulisan-tulisan populer saat ini menggunakan 'kalimat tanya' saat memulai paragraf. Misalnya dengan "Anda tahu tentang...?", atau "Suka mengunjungi pantai..." (jika anda ingin menulis tentang objek wisata laut/pantai). Teknik ini pun bisa digunakan untuk tema tulisan lainnya.
Kesimpulan
Mulailah menulis apa saja. Gunakan perbendaharaan kata anda agar tulisan itu menarik. Selipkan humor yang tidak menyimpang dari tulisan populer anda. Usahakan agar informasi penyajian tulisan tidak mengulang, artinya teratur agar tidak membingungkan pembaca. Lengkapi tulisan anda dengan foto atau gambar-gambar sebagai daya tarik fakta. Untuk menentukan tema dan judul tulisan, hmm..gampang saja. Jika anda sering melakukan
update status di media sosial, maka anda sudah memiliki tema dan judul tulisan anda. Kembangkan status yang anda
update itu agar lebih lengkap ditangkap pembaca. Seringlah berlatih, dan baca ulang tulisan anda untuk memastikan apakah informasi yang anda sampaikan sudah lengkap dan bermanfaat. Memulai menulis bukan harus menunggu anda mampu, tapi apakah anda mau...?
Demikian....