Senin, 12 Desember 2011

Mengenal Robin Lim, Wanita Amerika 20 Tahun Jadi Bidan di Bali


Suasana Klinik Bersalin Bumi Sehat saat itu penuh suka cita. Banyak tamu berdatangan untuk memberikan ucapan selamat. Usaha mempeluas klinik merupakan cita-cita lama sejak Robin membangun klinik itu delapan tahun lalu. Di tempat itu, seorang ibu yang melahirkan bisa mendapatkan pelayanan secara gratis. Tapi kalau kondisinya tidak memungkinkan dilayani, klinik menyediakan ambulans untuk membawa sang ibu ke rumah sakit.

Harapan sang bidan untuk mengembangkan klinik bersalin miliknya agaknya akan segera tercapai. Ia dinyatakan sebagai pemenang "2011 CNN Hero of the Year" dan mendapat hadiah sebesar US$ 250 ribu ditambah US$ 50 ribu sebagai salah satu dari 10 finalis. "Saya akan hadiahkan semua ini bagi kesehatan ibu dan anak di Bali" ujar sang bidan dengan wajah cerianya.

Dialah sang bidan, Robin Lim!. Robin Lim adalah bidan profesional yang telah tergabung dalam North American Registry of Midwives dan Asosiasi Perbidanan Indonesia (Indonesian Midwifery Association). Robin Lim adalah perempuan kelahiran Arizona, USA, 24 November 1956. Sejak 20 tahun lalu, dia tinggal di Bali dan mengabdikan waktunya untuk melayani ibu melahirkan dan memberikan pendididikan kesehatan bagi lingkungannya di Nyuh Kuning, Ubud. Dia juga menjabat sebagai Executive Director dari Yayasan Bumi Sehat dan HealthDirector dari Tsunami Relief Clinic di Aceh. Yayasan yang dididirikan oleh Robin itu kini sudah membangun sebuah klinik yang kecil, berkualitas, dan `friendly' serta pusat kesehatan untuk para ibu, anak-anak, dan pusat persalinan.

Tak hanya Aceh, setelah bencana gempa bumi menimpa wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, Robin langsung bergerak menuju Yogyakarta. Di sana ia mendirikan emergency unit yang berfungsi sebagai tempat pelayanan medis. Di tempat itu pula, ia memberikan pembelajaran kepada masyarakat Yogyakarta mengenai bagaimana cara untuk tetap hidup secara sehat dalam kondisi pasca bencana gempa bumi terjadi.

From the bottom of our hearts, thank you to all our supporters for voting for Ibu Robin. It is because of YOU that Robin received this award. You are the foundation that we are built on. Thank you for enabling us to continue our work bringing healthy babies into the world safely and gently.

Robin sering di sebut sebagai "barefoot midwife" melalui upayanya dalam mempromosikan proses kehamilan yang sehat, persalinan yang alamiah dan nyaman, serta memberantasan kemiskinan dan kekurangan gizi atau gizi yang buruk. Ia memiliki beragam pengetahuan persalinan—yang merupakan percampuran dari beragam kebudayan dan tradisi, diantaranya: Amerika, Indonesia, Cina, Filipina, Jerman, serta Irlandia. Pengalaman Robin melahirkan anak keempatnya dengan waterbirth di Hawai merupakan salah motivasinya untuk mempelajari dan mengembangkan metode ini.

Di Yayasan Bumi Sehat, Ubud, dia telah membantu sekitar 400 persalinan sekaligus memandu ASI ekslusif. Sekitar 30% dari persalinan tersebut dilakukan di dalam air. “Di samping bisa mengurangi rasa sakit sekitar seperempat kali, melahirkan di air juga bisa mengurangi risiko sobeknya vagina. Selain itu, dengan lahir di air, bayi tidak terlalu kaget karena masih dalam habitatnya (berada dalam cairan),” kata wanita kelahiran Arizona yang saat ini lebih sering dipanggil bunda oleh wanita sekitarnya.

Hingga saat ini Robin terus bergiat mencanangkan serta mempromosikan pengetahuan serta penyembuhan pengobatan menggunakan beragam tanaman tradisional. Ia juga selalu mensosialisikan pentingnya bagi para ibu yang baru melakukan proses persalinan untuk memberikan perhatian yang cukup kepada diri mereka sendiri serta anak mereka, sehingga membantu mereka dalam menghadapi masa-masa yang sensitif di mana berhubungan dengan kekuatan emosi mereka. "Kami percaya bahwa proses persalinan yang sehat dan penuh dengan perhatian adalah landasan dari sebuah kehidupanyang indah. Perdamaian di dunia dapat di mulai hari ini, melalui satu-persatu bayi yang lahir ke dunia".


Selain membantu persalinan, ternyata wanita yang mengaku sudah jatuh cinta pada pulau Dewata ini juga memiliki bakat lain. Dia telah mengarang banyak artikel, cerita, dan puisi—yang sebagian besar dipubliksikan dalam majalah Midwifery Todaydan newsletter The Birthkit. Bukunya After the Baby's Birth, A Woman's Way to Wellness dan Eating for Two, Recipes for Pregnant and Breastfeeding Women juga telah diterbitkan oleh Celestial Arts. Atas dedikasi dan kontribusinya kepada tersebut Komite Yayasan Alexander Langer (Bolzano, Italia) menganugerahi penghargaan Internasional Alexander Langer di tahun 2006 kepada Robin sebagai pendiri dan penasehat sebuah organisasi non-profit, Yayasan Ibu Bumi Sehat, yang berada di Bali, Indonesia.

Pada tahun 2005 Robin juga pernah meraih Penghargaan Women Peace Award dari Women Peacepower Foundation dan Komite Yayasan Alexander Langer (Bolzano, Italia), dan Woman of the Month Award dari United Nations Entity for Gender Equality & the Empowerment of Women (UNIFEM) pada 2008.

Sumber: Tempo & Kick Andy

0 komentar:

Posting Komentar