Pernahkah anda berpikir bahwa indahnya kehidupan anda bisa sirna hanya karena celoteh orang lain ?. Hubungan harmonis dengan pasangan bisa saja hancur dalam hitungan hari. Keadaan ekonomi anda yang biasa saja bisa akhirnya membuat anda melarat. Ada beberapa hal penyebabnya. Salah satunya karena disebabkan hal-hal yang biasa.
KEJADIAN 1:
Saudara laki-lakinya bertanya saat kunjungan seminggu setelah ia melahirkan : "hadiah apa yang diberikan suamimu setelah engkau melahirkan ?". "Tidak ada" jawabnya pendek.
Saudara laki-lakinya berkata lagi : "masa sih... apa engkau tidak berharga disisinya ?? aku bahkan sering memberi hadiah istriku walau tanpa alasan yang istimewa".
Siang itu... ketika suaminya lelah pulang dari kantor menemukan istrinya merajuk dirumah. Keduanya lalu terlibat pertengkaran. Sebulan kemudian... antara suami istri ini terjadi perceraian.
Dari mana sumber masalah ???
Kalimat sederhana yang diucapkan saudara laki-laki sang istri...
KEJADIAN 2:
Saat arisan seorang ibu bertanya : "rumahmu ini apa tidak terlalu sempit ?? bukankah anak-anakmu banyak ?? ".
Rumah yang tadinya terasa lapang sejak saat itu mulai dirasa sempit oleh penghuninya. Ketenanganpun hilang saat keluarga ini mulai terbelit hutang kala mencoba membeli rumah besar dengan cara kredit ke bank.
KEJADIAN 3:
Seorang teman bertanya : ''berapa gajimu sebulan kerja di toko si fulan ?? ". Lalu ia menjawab : "satu juta rupiah".
"Cuma satu juta rupiah... sedikit sekali ia menghargai keringatmu. Apa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu ??".
Sejak saat itu ia jadi membenci pekerjaannya. Ia lalu meminta kenaikan gaji pada pemilik toko. Pemilik toko menolak dan memPHKnya. Sekarang ia malah tidak berpenghasilan dan menjadi pengangguran.
KEJADIAN 4:
Seseorang bertanya pada kakek tua itu : "berapa kali anakmu mengunjungimu dalam sebulan ??". Si kakek menjawab : "sebulan sekali".
Kemudian yang bertanya menimpali : "wah, keterlaluan sekali anak-anakmu itu.. diusia senjamu ini seharusnya mereka mengunjungimu lebih sering".
Hati si kakek menjadi sempit padahal tadinya ia amat rela terhadap anak2nya. Ia jadi sering menangis dan ini memperburuk kesehatan dan kondisi badannya.
Pernahkah anda bertanya atau melontarkan kata-kata seperti ilustrasi di atas ?. Apa sebenarnya keuntungan yang kita dapat ketika bertanya seperti itu ???.
Jagalah diri dari mencampuri kehidupan orang lain.
Mengecilkan dunia mereka.
Menanamkan rasa tak rela pada apa yang mereka miliki.
Mengkritisi penghasilan dan keluarga mereka...
dan seterusnya, dan seterusnya.
Ketahuilah bahwa kita akan menjadi agen kerusakan dimuka bumi dengan cara ini. Bila ada bom yang meledak cobalah intropeksi diri. Bisa jadi kitalah yang menyalakan sumbunya. Apakah kita pikirkan sebelumnya, bahwa pertanyaan-pertanyaan tidak perlu itu bisa menghancurkan orang lain...?
Benarlah kata orang-orang bijak, bahwa perkataan negatif itu sangat mudah menular. Bahkan membuat orang lain termotivasi ke hal-hal yang membuatnya merugi. Itulah sebabnya, sangatlah berhati-hati agar kita selalu berada pada suatu lingkungan. Ijinkan diri anda hidup dalam lingkungan positif. Lingkungan positif akan membuat kita hidup dalam semangat positif dan bergairah. Sedangkan lingkungan negatif bisa membuat hancur.
Optimisme dalam pikiran dimulai dari cara kita menanggapi lingkungan kita, yaitu ORANG LAIN!. Interaksi kita kepada lingkungan yang positif akan lebih baik dan menjadikan kita selalu optimis. Segala sesuatu itu 'tidak akan ada cukupnya' dalam takaran pikiran orang lain, apalagi mereka 'orang negatif'. Maka jadilah diri sendiri.
Bagaimana Cara Menghindari Lingkungan Negatif:
- Jangan dengarkan perkataaan orang lain tentang hal-hal yang buruk.
- Menjauhlah dari perbincangan gosip.
- Berilah pendapat positif kepada orang-orang yang berpikir negatif, bahwa segala sesuatu yang kita dapatkan hari ini adalah hasil kerja kita di masa lalu.
- Tinggalkan mereka apabila mereka tidak berubah.
- Lakukan praktek 'buta tuli'; yakni berada di lingkungan mereka tapi tidak menyerap apa yang mereka perbincangkan. Diam adalah perbuatan lebih baik jika anda sulit menghindar.
- Kendalikan emosi untuk tidak berdebat atau berargumentasi.
- Nyatakan bahwa anda mengerti pendapat mereka tapi anda tidak setuju, lalu QUIT!.
Arahan diatas mungkin tidak sepenuhnya cocok untuk anda. Itu hanya arahan umum agar anda 'selamat dari petaka'. Tapi paling tidak anda harus mencobanya..
Salam...
Batam, 10 Aug 2015