Artikel terdahulu sudah mengajak anda membuat film pendek. Ada 10 Tips Membuat Film Pendek yang (mungkin) sudah anda coba. Hasilnya tentu sudah dapat anda nikmati. Bukan begitu ?. Masalahnya apakah produksi anda siap tayang?. Apakah anda sutradaranya ?. Apakah ada kesulitan dalam menyutradarai film anda ?. Jika anda sutradaranya, sudahkah anda memahami peran anda?. Mungkin anda masih bingung dengan peran anda, sehingga muncul pertanyaan...
Bagaimana menjadi sutradara itu?.
Gak ada kata yang pas menjawab pertanyaan di atas. Paling gampang untuk menjadi seorang sutradara adalah: ambil kamera (baca: camcorder), and starting to direct!. Yuhuu.., you're a director!.. kamu sudah jadi sutradara…. Apa segampang itu?. Ya! Kalau maunya cuma segitu. Tapi maksud kamu pasti bukan yang sederhana seperti itu. Yakan ?.
Maka judul diatas mari kita ganti menjadi Bagaimana Menjadi Sutradara
Profesional atau "How do I become
a professional, paid film director ?".
APA SEBENARNYA YANG DILAKUKAN SEORANG SUTRADARA?
Banyak orang gak tau apa sebenarnya yang dilakukan seorang sutradara film. Tapi kalau kita harus strictly to the point, maka seorang sutradara adalah orang yang bertanggung jawab atas layaknya sebuah film untuk dilihat, layaknya suara-suara yang diperdengarkan dan layaknya aktor memerankan adegan.
Dalam
beberapa kondisi seorang sutradara kadang-kadang juga sebagai produser atau
penulis naskah. Tapi umumnya seorang sutradara rada ogah menjadi kameraman.
Karena sutradara harus lebih fokus pada pengaturan adegan. Masalah pengambilan
gambar akan lebih baik dipercayakan kepada DOP (Director of Photography) yang bertanggung jawab pada kamera dan lighting.
Karena pada dasarnya kameraman gak penting-penting amat memperhatikan
penampilan actor. Mereka lebih fokus bagaimana menciptakan gambar-gambar yang
bagus dan layak ditonton pemirsa.
Berbeda dengan sutradara film independent, maka biasanya sutradara akan merangkap beberapa jabatan didalam proyek film. Bisa saja dia sebagai produser, penulis naskah, kameraman, dan penyandang dana. Bahkan kadangkala dia pun bisa sebagai editor.
Ada dua cara
kehidupan seorang sutradara dalam bekerja. Mereka bekerja sebagai sutradara
lepas (freelance) yakni direkrut oleh
berbagai produser atau perusahaan produksi film untuk menangani proyek film,
atau mereka bekerja pada sebuah production house sebagai karyawan. Pilihan
kedua biasanya lebih disukai karena pendapatan seorang sutradara akan lebih
stabil. Tapi, pilihan mana pun yang dijalani, mentalitas sebagai seorang
sutradara professional adalah hal yang utama. [ed]
Bagaimana menjadi sutradara itu?.
Gak ada kata yang pas menjawab pertanyaan di atas. Paling gampang untuk menjadi seorang sutradara adalah: ambil kamera (baca: camcorder), and starting to direct!. Yuhuu.., you're a director!.. kamu sudah jadi sutradara…. Apa segampang itu?. Ya! Kalau maunya cuma segitu. Tapi maksud kamu pasti bukan yang sederhana seperti itu. Ya
APA SEBENARNYA YANG DILAKUKAN SEORANG SUTRADARA?
Banyak orang gak tau apa sebenarnya yang dilakukan seorang sutradara film. Tapi kalau kita harus strictly to the point, maka seorang sutradara adalah orang yang bertanggung jawab atas layaknya sebuah film untuk dilihat, layaknya suara-suara yang diperdengarkan dan layaknya aktor memerankan adegan.
Seorang
sutradara adalah orang yang selalu berada di lokasi set. Dialah yang berperan
penting dalam hampir semua aspek pembuatan film. Mulai dari menyetujui model
kostum yang dipakai, audisi para pemeran (casting),
menentukan sudut pengambilan gambar (camera
angle), menciptakan nuansa dan atmosfir adegan, menentukan gaya penampilan pemeran, dan segala macam kreatifitas-kreatifitas
yang harus ditampilkan oleh sebuah film. Tapi ini bukan berarti bahwa seorang
sutradara mengerjakannya sendiri. Dia harus bisa memimpin sebuah departemen
produksi untuk bersama-sama melakukannya, seperti kameraman, petugas lighting,
juru rias, petugas dekor, dll.
Seorang
sutradara professional harus bisa membuat ide-ide kreatif bersama seluruh
pimpinan produksi. Mereka harus berkolaborasi!. Mengapa? Karena masing-masing
pimpinan produksi pastilah memiliki keahlian masing-masing. Sehingga masukan
ide kreatif dari masing-masing ahli itu akan sangat membantu untuk menciptakan
film yang baik. Biasanya seorang sutradara selalu didampingi penulis naskah
pada saat proyek film akan dimulai. Selanjutnya bersama editor dan peƱata musik
pada proses akhir. Itulah sebabnya mengapa seorang sutradara harus bekerja
mulai dari awal sampai akhir…
Berbeda dengan sutradara film independent, maka biasanya sutradara akan merangkap beberapa jabatan didalam proyek film. Bisa saja dia sebagai produser, penulis naskah, kameraman, dan penyandang dana. Bahkan kadangkala dia pun bisa sebagai editor.
0 komentar:
Posting Komentar