Hari ini gw kehilangan satu lagi sosok orang penting yang selama ini gw jadikan sebagai figur kawan sejati, guru dan saudara. Sejak mengenalnya di pertengahan 1986, Mas Suhar sudah gw jadikan panutan dalam berkarir. Gayanya yang tegas, penguasaan bidang pekerjaan yang general, serta kemampuannya dalam men-transfer ilmu adalah sesuatu kelebihannya. Dialah instruktur sejati, kawakan, penuh semangat dan ide. Terus terang gw banyak sekali belajar dari beliau; tidak saja dalam bidang perbankan, tapi juga ilmu kudu...kudu masih muda lo harus belajar!!!, kata sosok yang memulai karirnya di Bank Niaga sebagai Account Officer ini dulu. Itu kita mulai bersama ketika sama2 di Bank Niaga Gajahmada Jakarta...saat gw masih cepot di bagian pembukuan...
Dalam euphoria berdirinya aneka bank swasta di era 90-an, Mas Suhar dan gw berpisah. Beliau sempat menjadi direktur di salah satu bank swasta (yg pada dekade 95-an mampu diangkatnya menjadi salah satu bank bergengsi, namun 'harus' dilikwidasi karena masalah moneter di negeri ini), sementara gw menjadi manager operasi di bank lain tapi bernasib sama.
Pertengahan 2006, gw bertemu lagi dengan sang guru. Itu pun tidak disengaja karena kebetulan gw mengerjakan satu project di Bank Kesawan karena beliau ternyata menjadi kepala divisi HR. Komunikasi pun terjalin lagi. Sama seperti dulu; sosok satu ini masih saja rame!. Rokoknya masih ngebul. "Masih merokok mas?" waktu itu gw iseng2 bertanya ke dia, disaat santai kita merokok bareng di lobby. Dia cuma menjawabnya sambil ngakak, "heh, kalau rokok beli sendiri kaga apa2...kecuali rokok 'dapat' " katanya ngakak sambil menunjuk label/tulisan di bungkus rokok "Merokok 'Dapat' Menyebabkan..bla..bla..". Semua yg ada ditempat itu tertawa saat mendengar joke mas suhar.
Hari in;i sahabat, guru dan saudaraku ini sudah tiada. Meninggal dunia sekitar jam 21.15 Minggu (24/05). Selamat jalan Mas Suhar!. Tidurlah dengan nyenyak. Semoga arwahmu diterima disisi Allah Swt dan mengampuni segala dosa-dosa dan memberikan maaf bagi kesalahan-kesalahanmu.
"Mas Suhar saat menyumbangkan darahnya pada acara HUT Bank Kesawan 2007"
Dalam euphoria berdirinya aneka bank swasta di era 90-an, Mas Suhar dan gw berpisah. Beliau sempat menjadi direktur di salah satu bank swasta (yg pada dekade 95-an mampu diangkatnya menjadi salah satu bank bergengsi, namun 'harus' dilikwidasi karena masalah moneter di negeri ini), sementara gw menjadi manager operasi di bank lain tapi bernasib sama.
Pertengahan 2006, gw bertemu lagi dengan sang guru. Itu pun tidak disengaja karena kebetulan gw mengerjakan satu project di Bank Kesawan karena beliau ternyata menjadi kepala divisi HR. Komunikasi pun terjalin lagi. Sama seperti dulu; sosok satu ini masih saja rame!. Rokoknya masih ngebul. "Masih merokok mas?" waktu itu gw iseng2 bertanya ke dia, disaat santai kita merokok bareng di lobby. Dia cuma menjawabnya sambil ngakak, "heh, kalau rokok beli sendiri kaga apa2...kecuali rokok 'dapat' " katanya ngakak sambil menunjuk label/tulisan di bungkus rokok "Merokok 'Dapat' Menyebabkan..bla..bla..". Semua yg ada ditempat itu tertawa saat mendengar joke mas suhar.
Hari in;i sahabat, guru dan saudaraku ini sudah tiada. Meninggal dunia sekitar jam 21.15 Minggu (24/05). Selamat jalan Mas Suhar!. Tidurlah dengan nyenyak. Semoga arwahmu diterima disisi Allah Swt dan mengampuni segala dosa-dosa dan memberikan maaf bagi kesalahan-kesalahanmu.
"Mas Suhar saat menyumbangkan darahnya pada acara HUT Bank Kesawan 2007"
0 komentar:
Posting Komentar